Pesan KH. Muh, Musthofa ‘Aqiel siroj pada Ta' Aruf Santri Ponpes KHAS Kempek Cirebon

Pesan KH. Muh, Musthofa ‘Aqiel siroj pada Ta' Aruf Santri Ponpes KHAS Kempek Cirebon


KHASKEMPEK.ID, KEMPEK – KHAS Kempek pada agenda Ta' Aruf Santri Ponpes KHAS Kempek Cirebon, yang Gedung Olahraga Munas KHAS Kempek, Malam (Senin, 12/07/2025). 

Pada agenda tersebut, diikuti oleh para santri dan dzuriyah dalam rangka memperkenalkan lingkungan Pesantren KHAS Kempek terutama santri baru tahun ajaran 2025-2026. 

KH. Muh. Musthofa ‘Aqiel siroj menyerukan “Ketika masuk pesantren ayo niat, Bismillahirrohmanirrohim Niat isun ngaji, dan harus punya tujuan,” beliau pun menanyakan “apa tujuannya? Kesini mau apa?” beliau menjelaskan “saya ingin ngaji dan saya tidak akan pulang sebelum bisa abaca kitab, itulah yang namanya tujuan.” 

Beliu berseru untuk sama-sama melantunkan “saya tidak akan pulang sebelum bisa abaca kitab,” seru beliau diiringi dengan gemuruh santri yang mengikuti lantunannya, setelahnya beliau menceritakan tentang 

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا (Al- Kahf 60)”  

Nabi Musa bersabda, takkan ku berhenti mengaji sebelum saya mencapai kumpulnya dua lautan, (sebagian ulama mengatakan) yakni memahami ilmu syare’at dan ilmu hakekat, itulah nabi musa,” lanjut beliau “jadi orang itu harus punya tujuan, tak boleh ketika di tanya kenapa mondok dikempek, dan dirimu menjawab saya nggak tahu, saya disuruh orang tua, tidak boleh!” 

Seru beliau “sekarang harus punya cita-cita ‘saya harus bisa abaca kitab dan saya tidak akan pulang sebelum bisa abaca kitab,’ karena sekarang di desa-desa sudah jarang sekali orang yang bis abaca kitab, tinggal kamu yang pulang dengan membawakan kitab,” beliau memberikan saran “oleh karena itu mondok disini yang nurut dalam hal menghafalhan dan setoran, janganlah membangkang nantinya tidak faham.” 

Dalam pesannya “ayo diniatin Bismillah, bila tidak enak maupun tidak betah,” sembari menyuruh santri untuk mencatat “tiada orang yang lahir langsung dalam kondisi kaya, langsung besar, langsung pintar dan tidak ada orang mondok langsung betah, pasti terlebih dulu menangis,” beliau dengan lembut berkata “menangis, teringat dengan rumah yang biasanya ada HP disini ngga ada, biasanya ada motor malah sekarang gaada, biasanya bila makan langsung tersedia malah sekarang nunggu, itu sulit,” dengan jeda beliau mulai Melantangkan suara “tetapi kesusahan itu yang akan nanti dinilai Mulya atau tidaknya, tergantung susah atau tidaknya dulu, oleh karena itu mari kita jadi orang yang kangelan di pondok agar nanti enak dimasa mendatang,” beliau bertanya “Nabi-nabi yang diterangkan didalam Al-Qur’an apakah yang diceritakan, enaknya atau tidak enaknya?” terangnya “ya ngga enaknya, nabi yusuf yang jadi gubernur tetapi yang diterangkan tentang terlemparnya ke sumur juga nabi ibrahim perihal dilempar ke apinya, jadi seluruh nabi yang mulia semuanya tidak enak terlebih dahulu,” pungkas beliau.